![]() |
| Ilustrasi berpikir |
Berpikir adalah menyajikan informasi dalam suatu bentuk baru yang dipengaruhi mental dan konsep internal suatu individu. Atau bisa juga diartikan berpikir sebagai suatu manipulasi pengetahuan untuk suatu tujuan tertentu. Ada dua peran penting dari berpikir yaitu untuk mencapai suatu keputusan (decision making) serta pemecahan suatu masalah (problem solving). Untuk pemecahan masalah, setiap individu punya kemampuan yang berbeda tergantung pada kemampuan intelegensinya.
Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa berpikir ialah melakukan manipulasi dan representasi mental dari informasi. (Latipah 2017). Representasi yang dimaksud bisa berupa kesan visual, suara, data atau kata-kata pada suatu informasi yang ditangkap. Sedangkan menurut pendapat lain berpikir merupakan penggunaan kombinasi mental, persepsi, serta pemunculan internal mengenai suatu objek, simbol, atau konsep. (Ritonga 59:2019)
Untuk mencapai suatu keputusan, diperlukan proses yang menyambungkan antara pengetahuan satu dengan lainnya. Pengetahuan tersebut berupa informasi-informasi yang didefinisikan dalam bahan berpikir, yang diinterpretasikan dalam gambar, kata-kata, simbol serta penggambaran yang lainnya. Maka berikut ini adalah pembagian tiga komponen berpikir.
Mental
Images
Representasi bentuk informasi yang sudah didapatkan dalam pikiran menjadi menyerupai objek atau suatu gambaran peristiwa. Bukan hanya representasi visual, namun bisa juga representasi suara. Karena setiap sensoris indrawi bisa merepresentasikan sesuai yang diinput otak.
Konsep
Merupakan proses mengkategorisasikan kejadian, orang, ataupun benda dengan ciri-ciri yang umum. Adanya konsep, mempermudah menangkap peristiwa kompleks menjadi lebih mudah, berdasarkan informasi yang didapat dari pengalaman masa lalu.
Penalaran
Komponen ini adalah tempat dalam mengambil
keputusan dan penarikan kesimpulan atas informasi yang sudah didapatkan.
Penalaran dibagi menjadi dua yaitu deduktif dan induktif. Penalaran deduktif yaitu
mengambil keputusan berdasarkan sejumlah asumsi lalu menerapkannya pada kasus
spesifik, sedangkan penalaran induktif berdasarkan pengetahuan, pengalaman,
keyakinan dan pengamatan dari kasus-kasus spesifik yang sudah pernah ada.
Contoh
pengaplikasian dari ketiga komponen tersebut adalah suatu hari A pergi ke kebun
bersama B. Ketika sedang berjalan, mereka bertemu ular lalu menggigit A
sehingga A menangis kesakitan. Lalu pada suatu hari, ketika A sedang sendirian
ia bertemu dengan ular. Karena dia ingat B yang kesakitan karena digigit ular, ia
menganggap jika ular adalah hewan yang menakutkan karena bisa menyakiti
manusia. Konsep jika ular adalah hewan berbahaya, membuat A mengambil keputusan
membunuh ular, karena informasi masa lalu yang didapat telah mengkonsep jika
ular dicirikan sebagai hewan berbahaya yang bisa menyakiti.

.jpg)